REPUBLIKA, 15042011, Annisa Mutia Desy Susilawati. ed : irwan kelana
Predikat world class university (WCU) atau universitas kelas dunia menjadi dambaan berbagai universitas di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Tidak hanya perguruan tinggi negeri (PTN) yang membidik predikat WCU. Sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) pun mengejar predikat WCU tersebut. Sebut saja Universitas Yarsi, Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), dan Akademi Bina Sarana Informatika (BSI).
Direktur Bina Sarana Informatika (BSI), Ir Naba Aji Notoseputro mengatakan BSI pun tertarik untuk mengejar predikat WCU. "Sejak tahun lalu kami berupaya mengejar predikat tersebut," ujarnya.
Menurutnya, potensi untuk mendapatkan predikat WCU ini sangat besar. Apalagi langkah-langkah yang dilakukan BSI ini tergolong cukup cerdas. "Kami yakin bisa mendapatkan predikat WCU versi Webometrics akhir tahun 2011 ini," tegasnya.
Namun, Naba menegaskan, predikat WCU bukanlah tujuan akhir dari BSI. Karena WCU yang dikejarnya hanyalah salah satu tolok ukur. Masih banyak tolok ukur lain, seperti akreditas dan sejauh mana alumni BSI bisa bekerja. "Predikat WCU penting, tapi bukan segalanya," tegas Naba Aji Notoseputro.
Hal senada ditegaskan oleh Rektor Universitas Yarsi, Prof dr Abdul Salam M Sofro PhD SpKT. Menurutnya, predikat WCU bukanlah suatu tujuan, melainkan suatu pengakuan. "Sebuah perguruan tinggi sudah dikatakan baik, jika sudah menjalankan tridharma pendidikan," ujarnya.
Ia menambahkan, Universitas Yarsi sudah berhasil menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi jika para lulusannya mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh. Tentu ilmu itu bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Mengingat WCU merupakan pengakuan, tegas Salam, tridharma perguruan tinggi di Indonesia sudah cukup. Oleh sebab itu, yang terpenting adalah bagaimana perguruan tinggi melaksanakan dharma pendidikan yang unggul, dharma penelitian yang bermutu tinggi, dan dharma pengabdian di masyarakat yang dapat mendorong peningkatan kualitas hidup.
"Dengan catatan dharma pendidikan tadi tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga bersifat global," tuturnya.
Universitas Yarsi, tegas Salam, telah mempersiapkan diri menjadi perguruan tinggi yang akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan kompetitif. " Universitas Yarsi juga sudah melakukan beragam cara agar lulusannya dapat bersaing di masyarakat," papar Salam.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof Dr Hj Masyitoh MAg mengatakan, UMJ sedang menata diri dan mempersiapkan segala persyaratan guna menuju WCU. Banyak hal yang dilakukan UMJ dalam rangka menuju prestasi tersebut. Antara lain, menata perangkat Information Technology (IT), mendorong beberapa dosen untuk studi lanjut ke luar negeri, memperbaiki sarana dan prasarana, serta menambah sumber daya manusia yang berkualitas. "Penelitian sudah pasti, karena penelitian bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi," jelas Masyitoh.
UMJ juga menjalin kerja sama dalam bidang pengembangan akademik dan penelitian dengan universitas dan instansi dari luar negeri. "Kami juga menerima mahasiswa dari luar negeri untuk belajar di UMJ, ada yang dari Somalia, Thailand, dan Timor Timur," papar Masyitoh.
Tak kalah pentingnya adalah peningkatan sumber daya manusia. "Tahun 2011 UMJ mematok target melahirkan minimal tiga profesor," tutur Masyitoh.
Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Prof Dr Zuhal, mengemukakan, ada tiga langkah yang tengah dipersiapkan UAI untuk mendapatkan gelar WCU. Pertama, menyiapkan sertifikasi internasional ISO 9000. Sertifikasi itu berkaitan dengan standardisasi buku, laporan keuangan, audit, jurnal, dan lain sebagainya. "Insya Allah, tahun depan kita dapat gelar WCU," jelasnya.
Kedua, membuat partisipasi dengan internasional. "Ketiga, memanfaatkan keunggulan lokal," tutur Zuhal. ed: irwan kelana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar